Selasa, 12 Oktober 2010

SEL HEWAN dan TUMBUHAN

PENGAMATAN SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN
  1. LANDASAN TEORI
Bagian-bagian dalam sel tersusun atas sebagai berikut:
1. Membran sel
Membran sel sering disebut juga membran plasma yang bersifat semipermeabel. Artinya, membran sel hanya dpat dilewati oleh zat tertentu, tetapi tidak dapat dilewati oleh zat lainya. Zat yang dapat melewati ialah air, zat yang larut dalam lemak dan ion tertentu.. Membran sel merupakan bagian terluar sel dan tersusun secara berlapis - lapis. Bahan penyusun membran sel yaitu lipoprotein yang merupakan gabungan antara lemak dan protein. Membran sel mengandung kira-kira 50% lipid dan 50% protein. Lipid yang menyusun membran sel terdiri atas fosfolipid dan sterol. Fosfolipid memiliki bentuk tidak simetris dan berukuran panjang. Salah satu ujung fosfolipid bersifat mudah larut dalam air (hidrofilik), yang disebut dengan ujung polar. Bagian sterol bersifat tidak larut dalam air (hidrofobik) yang disebut dengan ujung nonpolar. Fosfolipid tersusun atas dua lapis. Dalam hal ini protein dibedakan menjadi 2 sebagai berikut.
a. Protein Ekstrinsik (Perifer)
Protein ini letaknya tersembul di antara dua lapis fosfolipid. Protein ekstrinsik bergabung dengan permukaan luar membran dan bersifat hidrofilik yaitu mudah larut dalam air.
b. Protein Intrinsik (Integral)
Protein ini letaknya tenggelam di antara dua lapis fosfolipid. Protein intrinsik bergabung dengan membran dalam dan bersifat hidrofobik yaitu tidak mudah larut dalam air. Penyusun membran sel yang berupa karbohidrat berikatan dengan molekul protein yang bersifat hidrofilik sehingga disebut dengan glikoprotein. Adapun karbohidrat yang berikatan dengan lipid yang bersifat hirofilik disebut dengan glikopolid. Sifat dari membran sel ini adalah selektif permiabel artinya adalah dapat dilalui oleh air dan zat-zat tertentu yang terlarut di dalamnya. Membran sel memiliki fungsi antara lain:
1) sebagai pelindung sel,
2) mengendalikan pertukaran zat, dan
3) tempat terjadinya reaksi kimia.
2. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan yang mengisi sel yang mengandung berbagai zat yang koloid. Fungsi kehidupan utama berlangsung di sitoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat organel-organel yang melayang-layang dalam cairan kental. Koloid sitoplasma bukan merupakan cairan yang serba sama (homogen), melainkan cairan yang beraneka ragam (heterogen). Koloid ini terdiri dari air, senyawa organik yaitu protein, gula, lemak, enzim, hormon, dan garam mineral. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat berlangsungnya reaksi metabolisme sel.
3. Inti sel (Nukleus)
Nukleus biasanya berbentuk oval atau bulat yang berada di tengah-tengah sel. Hampir semua sel memiliki nukleus, karena nukleus ini berperan penting dalam aktivitas sel, terutama dalam melakukan sintesis protein. Namun ada beberapa sel yang tidak memiliki nukleus antara lain sel eritrosit dan sel trombosit. Pada kedua sel ini aktivitas metabolisme terbatas dan tidak dapat melakukan pembelahan. Biasanya sebuah sel hanya memiliki satu nukleus saja, yang terletak di tengah. Namun ada sel-sel yang memiliki inti lebih dari satu yaitu pada sel parenkim hati dan sel otot jantung, yang memiliki dua buah nukleus. Adapun pada sel otot rangka terdapat banyak nukleus. Komposisi nukleus terdiri atas membran nukleus, matriks, dan anak inti. Di dalam inti sel (nukleus) terdapat (nukleolus) dan benang kromosom. Cairan ini tersusun atas air, protein , dan mineral. Kromosom merupakan pembawa sifat menurun yang di dalamnya terdapat DNA ( deoxyribonucleicacid) atau RNA ( ribonucleicacid). Inti sel (nukleus) diselubungi membrane luar dan dalam yang terdiri atas nukleoplasma dan kromosom. Nukleus berfungsi sebagai pusat pengatur kegiatan sel. Komposisi nukleus terdiri atas membran nukleus, matriks, dan anak inti.
a. Membran Nukleus (Karioteka)
Susunan molekul membran ini sama dengan susunan molekul membran sel, yaitu berupa lipoprotein. Membran inti juga dilengkapi dengan poripori yang dapat memungkinkan hubungan antara nukleoplasma dan sitoplasma. Pori-pori ini berperan dalam memindahkan materi antara inti sel dan sitoplasmanya. Membran inti hanya bisa dilihat dengan jelas dengan menggunakan mikroskop elektron. Membran inti terdiri atas dua selaput yaitu selaput luar dan selaput dalam. Selaput luar mengandung ribosom pada sisi yang menghadap sitoplasma dan sering kali berhubungan dengan membran retikulum endoplasma.
b. Matriks (Nukleoplasma)
Nukleoplasma terdiri atas cairan inti yang tersusun dari zat protein inti yang disebut dengan nukleoprotein.
c. Anak Inti (Nukleolus)
Di dalam nukleolus banyak terkandung kromosom, yaitu benang-benang halus DNA. Kromosom tersebut berfungsi untuk:
Ø menentukan ciri-ciri yang dimiliki sel;
Ø mengatur bentuk sel;
Ø menentukan generasi selanjutnya.
DNA tersusun dalam kromosom yang terdapat pada nukleoplasma, sedangkan tempat sintesis RNA terjadi pada nukleolus.
4. Retikulum Endoplasma (RE)
Retikulum endoplasma yaitu struktur benang-benang yang bermuara di inti sel (nukleus). Ada dua jenis RE yaitu RE granuler (RE kasar) dan RE Agranuler (RE halus). Retikulum endoplasma berfungsi menyusun dan menyalurkan zat-zat ke dalam sel (alat transportasi zat-zat dalam sel). Fungsi RE kasar adalah mengumpulkan protein dari dan ke membran sel. Sedangkan, fungsi RE halus adalah untuk mensintesis lipid, glikogen (gula otot), kolesterol, dan gliserida. Pada RE kasar terdapat ribosom dan RE halus tidak terdapat ribosom.
5. Ribosom (Ergastoplasma)
Ribosom merupakan struktur terkecil yang bergaris tengah 17-20 mikron, letaknya di dalam sitoplasma sehingga hanya bisa dilihat dengan bantuan mikroskop elektron Ribosom berbentuk butiran-butiran bulat yang melekat sepanjang retikulum endoplsma ada pula yang soliter (hidup sendiri terpisah) yang bebas di sitoplasma. Semua sel hidup memiliki ribosom. Ribosom berfungsi untuk sintesis protein, yang selanjutnya digunakan untuk pertumbuhan, perkembangbiakan atau perbaikan sel yang rusak. Pada sel-sel yang aktif dalam sintesis protein, ribosom dapat berjumlah 25% dari bobot kering sel. Keberadaan ribosom secara acak tersebar di dalam sitoplasma, tetapi ada beberapa yang terikat pada membran retikulum endoplasma kasar (REK). Sel hati merupakan sel yang banyak mengandung ribosom, karena sel hati terlibat aktif dalam melakukan sintesis protein.
6. Badan Golgi
Badan golgi merupakan kumpulan ruang, gelembung kecil, dan kantong kecil yang bertumpuk-tumpuk. Pada sel tumbuhan badan golgi disebut diktiosom. sebagai alat pengeluaran (sekresi) protein, dan lendir maka disebut organel sekresi. Badan golgi biasa dijumpai pada sel tumbuhan maupun hewan. Pada sel hewan terdapat 10-20 badan golgi. Lain halnya dengan tumbuhan yang memiliki ratusan badan golgi pada setiap sel. Badan golgi terdiri atas sekelompok kantong pipih yang dibatasi membran yang dinamakan saccula. Di dekat saccula terdapat vesikel sekretori yang berupa gelembung bulat. Badan golgi pada tumbuhan disebut dengan diktiosom. Pada diktiosom terjadi pembuatan polisakarida dalam bentuk selulosa yang digunakan sebagai bahan penyusun dinding sel. Secara umum fungsi dari badan golgi antara lain:
Ø secara aktif terlibat dalam proses sekresi, terutama pada sel-sel kelenjar;
Ø membentuk dinding sel pada tumbuhan;
Ø menghasilkan lisosom;
Ø membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur.
7. Mitokondria (The Power House)
Mitokondria memiliki membran dalam dan luar, yang berbentuk seperti cerutu dan berlekuk-lekuk (Krista). Di dalam mitokondria berlangsung proses respirasi untuk menghasilkan energi. Mitokondria berfungsi sebagai penghasil energi sehingga di beri julukan “ The Power House”.
8. Lisosom
Lisosom merupakan kantong kecil yang bermembran tunggal yang mengandung enzim pencernaan.. Lisosom hanya ditemukan pada sel hewan saja. Lisosom merupakan struktur agak bulat yang dibatasi membran tunggal, memiliki ukuran diameter 1,5 mikron. Lisosom berperan aktif melakukan fungsi imunitas. Lisosom berisi enzim-enzim hidrolitik untuk memecah polisakarida, lipid, fosfolipid, dan protein. Lisosom berperan dalam pencernaan intrasel, misalnya pada protozoa atau sel darah putih. Lisosom juga berperan penting dalam matinya sel-sel. Lisosom banyak terdapat pada sel-sel darah terutama leukosit, limfosit, dan monosit. Di dalam sel-sel tersebut lisosom berperan mensintesis enzim-enzim hidrolitik untuk mencernakan bakteri-bakteri patogen yang menyerang tubuh. Lisosom berfungsi mencerna bagian-bagian sel yang rusak atau zat asing yang masuk ke dalam sel serta penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler Lisosom membantu menghancurkan sel yang luka atau mati dan menggantikan dengan yang baru yang disebut dengan autofagus.
9. Vakuola
Vakuola adalah ruangan yang terdapat di dalam sel. Pada sel tumbuhan yang sudah tua, vakuola tampak berukuran besar dan berisi cadangan makanan dan pigmen. Pada sel hewan, vakuola berukuran kecil. Vakuola mengandung garam organik, glikosida, butir pati, dan enzim. Adapun selaput pembatas antara vakuola dan sitoplasma ialah tonoplasma.
10. Plastida
Plastida merupakan badan bermembran rangkap yang mengandung membran tertentu. Plastida mengandung pigmen hijau (klorofil) disebut kloroplas, sedangkan yang berisi amilum disebut amiloplas. Plastida hanya terdapat pada sel tumbuhan. Ada tiga jenis plastida yaitu lekoplas, kloroplas, dan kromoplas. Lekoplas adalah plastida berwarna putih yang berfungsi sebagai penyimpan makanan dan terdiri dari amiloplas (untuk menyimpan amilum), elaioplas (untuk menyimpan lemak/minyak), dan proteoplas (untuk menyimpan protein). Kloroplas yaitu plastid yang memiliki pigmen waran hijau. Kromoplas yaitu plastid yang mengandung pigmen, seperti karotin (kuning), fikodanin (biru), fikosantin (kuning), dan fikoeritrin (merah).
11. Sentrosom
Struktur berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel (mitosis maupun metosis). Organel ini hanya terdapat pada sel hewan yang berfungsi aktif dalam pembelahan sel. Sentrosom hanya dijumpai pada sel hewan. Bentuk sentrosom bulat kecil. Organela ini terdapat di dekat inti, berperan dalam proses pembelahan sel. Sentrosom menyerupai bola-bola duri karena adanya serat-serat radial.
12. Kloroplas
Pada sel tumbuhan ada bagian paling spesifik yang tidak terdapat pada sel hewan, yaitu bagian yang berperan dalam proses fotosintesis. Klorofil dihasilkan oleh suatu struktur yang disebut kloroplas. Kloroplas hanya terdapat dalam sel tumbuhan dan ganggang tertentu. Pada sel-sel tumbuhan, kloroplas berbentuk cakram dengan diameter 5-8 um dengan tebal 2-4 um.
Kloroplas dibungkus oleh membran ganda, yaitu membran internal (dalam) dan membran eksternal (luar).
1. Membran Internal (Dalam)
Pada membran ini tidak terdapat lipatan (halus), dan terdapat banyak pigmen fotosintesis yang terletak pada thilakoid. Pigmen ini akan menangkap cahaya matahari dan mengubah energi cahaya ini menjadi energi kimia dalam bentuk ATP (Adenosin Trifosfat), melalui proses fotosintesis. Tumpukan dari beberapa thilakoid akan membentuk granum. Thilakoid yang memanjang menghubungkan granum satu dengan lainnya disebut stroma. Pigmen fotosintesis tersebut antara lain klorofil dan karotenoid.
a. Klorofil
Klorofil meliputi klorofil a dan b. Klorofil merupakan pigmen hijau untuk menangkap energi cahaya matahari, misalnya sinar merah, biru, ungu, dan memantulkan sinar hijau.
b. Karotenoid
Karotenoid merupakan pigmen kuning sampai jingga. Karotenoid menyerap sinar gelombang antara hijau-biru.
2. Membran Eksternal (Luar)
Pada membran ekternal ini tidak mengandung klorofil maupun karotenoid, melainkan mengandung pigmen xanthofil yang disebut violaxanthin.
  1. TUJUAN
1. Mengamati dan mengetahui struktur umum sel hewan dan bagian – bagiannya
2. Mengamati dan mengetahui struktur umum sel tumbuhan dan bagian – bagiannya
  1. ALAT DAN BAHAN
Ø Alat :
· Mikroscop
· Objek glass/ kaca benda
· Kaca penutup
· Silet baru
· Tusuk gigi
· Gelas kimia
Ø Bahan :
· Umbi bawang merah ( Allium ceppa )
· Gabus batang ketela pohon ( Manihot utillisima )
· Daun Hydrilla vertilicata
· Daun Rhoe discolor
· Epitel mukosa mulut/ lendir pipi
· Metilen blue
  1. CARA KERJA
Ø Kegiatan 1 : pengamatan sel epidermis bawang merah ( Allium cepa )
1. Mengupas kulit bawang merah,dan mengambil lapisan tipis kemudian diletakan pada obyek glass yang telah ditetesi oleh air ledeng
2. Menutup obyek glass dengan kaca penutup dan usahakan jangan sampai ada gelembung air
3. Mengamati obyek dengan mikroscop perbesaran 10 x 10.
4. Menggambar sel bawang merah beserta bagian – bagianya.
Ø Kegiatan 2 : pengamatan sel gabus ketela pohon ( Manihot utillisium )
1. Membuat irisan melintang gabus ketela pohon dengan ukuran setipis mungkin
2. Meletakan irisan gabus ketela pohon pada obyek glass yang telah ditetesi air
3. Menutup obyek glass dengan kaca penutup
4. Mengamati obyek dengan perbesaran 10 x 10
5. Menggambar sel gabus ketela pohon beserta bagian – bagianya.
Ø Kegiatan 3 : pengamatan sel daun Hydrilla vercillata
1. Menyediakan obyek glass yang bersih dengan setetes air
2. Mengambil satu daun hydrilla dengan menggunakan pinset kemudian meletakan daun hidrilla pada obyek glass yang telah disedikan sebelumnya
3. Menutup obyek glass dengan kaca penutup
4. Mengamati obyek dengan mikroskop perbesaran 10 x 10
5. Menggambar sel dari daun hidrilla beserta bagian – bagianya.
Ø Kegiatan 4 : pengamatan sel daun Rhoe discolor
1. Membuat irisan membujur pada permukaan bawah daun Rhoe discolor setipis mungkin.
2. Kemudian meletakan irisan daun Rhoe discolor tersebut pada obyek glass yang telah di tetesi air
3. Menutup obyek glass dengan kaca penutup
4. Mengamati obyek dengan mikroskop perbesaran 10 x 10
5. Menggambar sel dari daun Rhoe discolor beserta bagian – bagianya.
Ø Kegiatan 5 : pengamatan sel mukosa pipi
1. Mengorek lendir bagian dalam pipi menggunakan tusuk gigi
2. Kemudian mengoleskan lendir pipi yang telah dikorek tadi pda obyek glass yang telah di tetesi oleh air
3. Menutup obyek glass dengan kaca penutup
4. Mengamati obyek dengan mikroskop perbesaran 10 x 10
5. Menggambar sel mukosa pipi beserta bagian – bagianya
  1. PEMBAHASAN
1. Sel epidermis bawang merah
Mempunyai dinding sel yang berbentuk tidak beraturan ada yang berbentuk segi enam yang memanjang dan ada juga yang mempunyai bentuk segi empat yang memanjang.sel epidermis bawang merah mempunyai bentuk yang tetap dan tidak berudah – ubah karena di dalam sel ter dapat dinding sel . Sel epidermis bawang merah tersusun oleh :
a. Dinding sel,
b. Sitoplasma
c. inti sel
2. Sel gabus ketela pohon
Dinding sel pada sel ketela pohon memiliki ukuran yang lebih tebal dari pada dinding sel daun Rhoe discolor, sel daun Hydrilla vercillata dan dinding sel bawang merah dan memiliki bentuk yang tidak beraturan ada yang berbentuk lonjong ada juga yang berbentuk segi enam yang memanjang, jarak antar dinding sel berdekatan atau saling menyatu, sel gabus ketela pohon mempunyai bentuk yang tetap atau tidak berubah – ubah karena mempunyai dindind sel. Pada sel gabus ketela pohon yang masih hidup didalam terdapat vakuola,sedangkan pada sel gabus ketela yang sudah mati vakuolanya sudah tidak ada atau sudah mengkerut. Sel gabus ketela pohon tersusun oleh :
a. Dinding sel
b. Sitoplasma
c. Vakuola
d. Inti sel
3. Sel daun Hydrilla vercillata
Mempunyai dinding sel yang berbentuk tidak beraturan ada yang berbentuk lonjong, segi enam , bulat dan lain – lain. Sel daun Hydrilla vercillata mempunyai bentuk yang tetap atau tidak ber ubah – ubah karena mempunyai dinding sel. Sel daun Hydrilla vercillata memiliki kloroplas sehingga warna daunnya hijau. Kloroplas juga berfungsi untuk melakukan fotosintesis. Sel daun Hydrilla vercillata tersusun dari :
a. Dinding sel
b. Kloroplas
c. Sitoplsama
d. Intisel
4. Sel daun Rhoe discolor
Mempunyai dinding sel yang berbentuk segi enam dan jarak antar dinding sel berdekatan atau saling menyatu, Dinding sel nya mempunyai bentuk yang tetap dan tidak berudah – ubah. Sitoplasmanya berwarna ungu, didalam sel daun Rhoe discolor terdapat stomata yang terlihat dengan jelas dan mempunyai bentuk bulat seperti bola mata. Sel daun Rhoe discolor tersusun oleh :
a. Dinding sel
b. Inti sel
c. Sitoplasma
5. Sel mukosa pipi
Sel mukosa pipi tidak mempunyai dinding sehingga mempunyai bentuk yang tidak tetap dan mudah berubah – ubah bentuknya. Sel mukosa pipi hanya mempunyai membram sel saja sehingga sel mukosa pipi termasuk sel hewan. Sel mukosa pipi tersusun oleh :
a. Inti sel
b. Membram sel
c. Sitoplasma
Yang termasuk sel tumbuhan berdasarkan hasil pengamatan adalah sel epidermis bawang merah, sel gabus ketela pohon, Sel daun Rhoe discolor, dan sel daun Hydrilla vercillata. Karena memiliki dinding sel, sedangkan dinding sel sendiri hanya dimiliki oleh sel tumbuhan saja. Sedangkan yang termasuk sel hewan adalah sel mukosa pipi karena tidak mempunyai dinding sel melainkan hanya mempunyai membram sel saja. Sehingga tidak termasuk sel tumbuhan.
PERBEDAAN SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN
SEL HEWAN
SEL TUMBUHAN
Ukuran sel lebih besar daripada sel hewan
Ukuran sel lebih kecil daripada sel tumbuhan
Bentuknya tetap
Tidak memiliki bentuk yang tetap
Memiliki dinding sel
Tidak Memiliki dinding sel
Memiliki klorofil ( plastida )
Tidak Memiliki klorofil ( plastida )
Mempunyai Vakuola yang besar
Mempunyai vakuola tapi kecil
Tidak memiliki sentrosom
Memiliki sentrosom
Mempunyai inti sel
Mempunyai inti sel
Mempunyai sitoplasma
Mempunyai sitoplasma
  1. SIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa struktur sel tumbuhan tersusun oleh dinding sel, inti sel, sitoplasma, vakuola dan ada juga yang mempunyai kloroplas, sedangkan sel hewan tersusun oleh membram sel, sitoplasma, dan inti sel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar